MAKALAH
MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL BISNIS
MAKALAH
INI DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MENERAPKAN PROFESI BISNIS. PRODUKTIF
AKUNTANSI 2
GURU
PEMBIMBING :
M.
ZAINUDIN .Spd .Mpd
DI
SUSUN OLEH :
1.FEBIANA
NUR K.S
2.KRISTIN
WIDYAWATI
3.RIA
RIZKY YUNIA V.
4.
SAFIRA BERLIANDA J.P.
SMKN
1 GROGOL
KEDIRI
2013
i
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta mengucap
rasa syukur kehadirat Allah SWT.Yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
sehingga kelompok kami dapat menyusun makalah berjudul “MENERAPKAN PRINSIP
PROFESIONAL”. Yang merupakan tugas dari Bapak guru kami yang harus kami lakukan
dan kerjakan .
Harapan
kami, dengan menyusun makalah ini, kami dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
sesuai dengan standar isi dan serta mampu mengembangkan pola pikir yang selalu
kreatif, inovatif, dan mandiri.
Kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak guru yang telah memberikan perhatian dan
kontribusi demi terbentuknya makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya, dan Bapak guru atau pembaca pada umumnya.
Penyusun
KELOMPOK
1 AKUNTANSI 2
ii
DAFTAR
ISI
Halaman Judul……………………………………..…………….............i
Kata Pengantar……………………………………….………….............ii
Daftar Isi………...……………………………………………...............iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar
Belakang………………………………………................1
B. Rumusan Masalah……………………………………..............2
C. Tujuan…………………………………………………............2
A. Definisi
profesional..............................................................................3
B. Definisi Teknisi Akuntansi
dan Teknisi Akuntansi
yangProfesional...................................................................................3
C. Pengaruh Luas dan Bidang
Kerja Terhadap Akuntan..........................4
D. Aspek Eksternal dan Internal
yang Mempengaruhi Profesi teknik . akuntansi.............................................................................................5
E. Peran dan Tanggung Jawab
Provesi Teknisi Akuntansi......................5
F. Jenis- jenis
Industri.............................................................................11
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………............15
B. Saran………………………………………………….............15
Daftar
Pustaka.........................................................................................16
iii
BAB
1
PENDAHULUAN
Masyarakat berkembang semakin kompleks.Sasaran, bidang garapan dan
intervensi pekerjaan social juga semakin luas.Globalisasi dan industri telah
membuka kesempatan bagi pekerja sosial untuk terlibat dalam bidang yang relative
baru, yakni dunia industri.Dunia industri kini sedang menggali manfaat- manfaat
positif dari adanya pekerja sosial industri, baik terhadap aspek financial
ataupun relasi sosial dengan para pekerja dan masyarakat.
Sektor dan tanggung jawab
industri dapat dikatakan sebagai sesuatu yang penting, karena sektor dan
tanggung jawab industry tanpa kita sadari sangat berhubungan erat dengan
keprofesionallan dalam bidang kerja.Sektor dan tanggung jawab indutri sangat
berguna bagi kita semua tak terkecuali orang yang meremehkan keprofesionalan
atau tidak menganggapnya.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian singkat diatas, maka yang menjadi fokus utama pembahasan makalah kami ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan uraian singkat diatas, maka yang menjadi fokus utama pembahasan makalah kami ini adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi professional ?
2.Apa definisi teknisi akuntansi dan
teknisi
3.
Bagaimana pengaruh luas dan bidang kerja terhadap akuntan ?
4. Apa Aspek Ekstermal dan Internal
Profesi teknik Akuntansi ?
5.
Bagaimana peran dan tanggung jawab ?
6.
Di bagi menjadi berapa jenis-jenis industri ?
C.TUJUAN
Tujuan kami menyusun makalah ini
adalah :
1.Melaksanakan
tugas atau kewajiban sebagai murid yang diberi
tugas oleh guru kami.
2.Mempraktikkan
kegiatan menyusun makalah yang merupakan salah satu kompetisi dasar yang harus
kami kerjakan dalam pelajaran Akuntansi “MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL”
3. Memberikan informasi sederhana
dan jelas tentang sektor dan tagung jawab industri dalam pelajaran Akuntansi.
2
BAB
2
LANDASAN
TEORI
1. Definisi professional ?
2.
Definisi
teknisi akuntansi dan teknisi akuntansi yang profesional ?
3.
Pengaruh
luas dan bidang kerja terhadap Akuntan ?
4.
Aspek
ekstermal dan internal yang memengaruhi profesi teknik Akuntansi ?
5.
Peran
dan tanggung jawab profesi teknik Akuntansi ?
6. Jenis–jenis indutri ?
1.DEFINISI PROFESIONAL
Profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan
peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai
upah atas jasanya. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam
suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun
bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah.
2.DEFINISI TEKNISI AKUNTANSI DAN TEKNISI
AKUNTANSI YANG PROFESIONAL
Teknisi Akuntansi adalah teknisi yang
memiliki kompetensi untuk menjadi tenaga pelaksana pembukuan pada dunia usaha,
lembaga pemerintah, dan lembaga lainnya.
3
Teknisi Akuntansi yang
professional adalah teknisi akuntansi yang yang sudah memenuhi standar
kopetensi yaitu pencapaian
kompetensi profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang
tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesioanl dalam
subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola
pengembangan yang normal untuk anggota.Kompetensi harus dipelihara dan dijaga
melalui komitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan profesional secara
berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota.
3.PENGARUH LUAS DAN BIDANG KERJA
TERHADAPAKUNTAN
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya.
4
4.ASPEK EKSTERNAL DAN INTERNAL YANG MEMENGARUHI PROFESI TEKNIK AKUNTANSI.
Objektivitas kinerja teknisi akuntansi dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain adalah aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal berasal dari dalam individu sendiri yaitu moral dan profesional. Aspek eksternal diantaranya :
Objektivitas kinerja teknisi akuntansi dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain adalah aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal berasal dari dalam individu sendiri yaitu moral dan profesional. Aspek eksternal diantaranya :
1. Tekanan-tekanan untuk berbuat curang dari manager atau
pemberi kerja
2. Tekanan-tekanan untuk berkerja sama antar rekan
sekerja.
3. Tekanan-tekanan untuk kerjasama antar pemilik
perusahaan dan penarik pajak.
4. Tekanan-tekanan antara kreditur dan manager.
5. Tekanan dari pihak lain seperti polisi, wwartawwan
atau jasa.
Adakalanya seorang profesi teknisi akuntansi dihadapkan
kepada situasi yang memungkinkan mereka menerima tekanan yang diberikannya, yang
mengganggu objektivitasnya. Ukuran kewajaran harus digunakan dalam mencantumkan
standar untuk mengidentifikasikan hubungan yang mungkin merusak objektifitasnya.
5
5.PERAN DAN
TANGGUNG JAWAB PROFESI TEKNISI AKUNTANSI
Sebelum mempelajari peran dan tanggung jawabprofesi
teknisi akuntansi, terlebih dahulu perlu diketahui pihak-pihak yang menggunakan
laporan akuntansi.
Pihak-pihak yang membutuhkannya adlah :
1. Pihak Internal
Pihak internal
adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Managemen adalah pihak yang
paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil
kepuutusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manager yang melihat posisi
keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kantor
cabang baru atau tidak.
2. Pihak Eksternal
a. Investor
Investor membutuhkan
informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya
atau tidak.
6
b. Pemegang saham atau pemilik perusahaan
pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham
perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui
sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang di alami perusahaan. Pemegang saham
akan mendapatkan keuntungan dari deviden yang akan semakin besar jika
perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya
pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah
sebagian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika
perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana, perusahaan mungkin akan
meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berutang barang pada
supplyer/pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki
kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk
merugi.
7
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan
yang mungkin saja akan menggunakan laporan atau informasi akuntansi suatu
organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik,
polisi, pelajar atau mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Peran dan
tanggung jawab profesi teknisi akuntansi terdapat pada prinsip-prinsip etika
profisi teknisi akuntansi sebagai berikut :
1. Prinsip Pertama – Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional,
setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat.Sejalan dengan peranan tersbut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat.Sejalan dengan peranan tersbut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.
2. Prinsip Kedua – Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan
publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
8
3. Prinsip Ketiga – Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik,
setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesinya dengan integritas
setinggi mungkin.
4. Prinsip Keempa t- Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas
dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesinya.
5. Prinsip Kelima – Kompetensi dan Kehati-hatian
profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,
kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan
pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa
profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, leglisasi dan
teknik yang paling mutakhir.
6. Prinsip Keenam – Kerahasiaan
Setiap anggota harua menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya.
9
9
7. Prinsip Ketujuh – Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku
yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang
dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat
mendiskreditkanprofesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan
tanggung-jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf,
pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Prinsip Kedelapan – Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai
dengan stsndar teknis dan stsndar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan
dengan prinsip integritas dan objektivitas. Standar teknis dan standar
profesional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh
Assosiasi Teknisi Akuntansi, badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan
yang relevan.
10
6.JENIS-JENIS INDUSTRI
1 Industri berdasarkan bahan baku
a. Industri
ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya:industri hasil
pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri
nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil hasil
industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, dan industri kain.
c. Industri
fasilitatif atau disebut juga industri
tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk
keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan
pariwisata.
2. Industri berdasarkan tenaga kerja
a. Industri
rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari
empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga
kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri
biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya:
industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri
makanan ringan.
b.Industri
kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai
19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga
kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara.
Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
11
c. Industri
sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99
orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga
kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan
manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri
keramik.
d. Industri
besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.
Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif
dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus,
dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit
and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi
baja, dan industri pesawat terbang.
3. Industri berdasarkan
produksi yang dihasilkan
a. Industri
primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat
dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri
konveksi, industri makanan dan minuman.
b. Industri
sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya:
industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
12
4.Industri berdasarkan lokasi unit usaha
a. Industri
berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b. Industri
berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah
yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c. Industri
berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri
yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di
Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang
(dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan
Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d. Industri
berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri
tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan
industri gula berdekatan lahan tebu.
e. Industri
yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini
dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya
sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja.
13
5. Industri berdasarkan barang yang dihasilkan
a.Industri berat, yaitu industri yang
menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri
alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
b. Industri
ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk
dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri
minuman.
6. Industri berdasarkan
modal yang digunakan
a.Industri dengan
penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh
dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri).
Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan
minuman.
b. Industri dengan
penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal
dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri
perminyakan, dan industri pertambangan.
c. Industri dengan modal
patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari
hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri
transportasi, dan industri kertas.
14
BAB 3
KESIMPULAN :
Dengan membuat makalah
ini kami bisa lebih mengerti tentang sector dan tanggung jawab industry untuk
menerapkan “Prinsip Professional” dalam bidang kerja.Selain itu kami dapat mempelajarinya
dengan mudah dan lebih tau secara luas tentang “Sektor dan Tanggung Jawab
Indutri”.
SARAN :
1.Kami harap dalam
mempelajari bab ini, kami bisa
lebih tau secara luas tentang “Sektor
dan Tanggung Jawab Industri” dalam berprofesional di bidang kerja.
2.Dan kami bisa lebih
tau banyak tentang arti profesi maupun professional dan prinsip-prinsip
tanggung jawab industry dam lainnya.
15
DARTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesional
lhttp://endangsulistakuntansi.wordpress.com/2012/02/21/pengertian-dasar-profesi-teknisi-akuntansi/http://varoelpoe.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-industri.html
Agung Dharma SH, M.Ed, Manajemem
Prestasi kerja, 1985
16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar